Pages

Wednesday, January 05, 2011

Satu Alasan Rahasiaku


Aku baru menyadari satu hal. Iya, satu hal yang membuatku memaksakan diri naik bis damri, bis antarkota yang menghabiskan waktu lima jam untuk sampai di kotaku. Padahal aku tahu, ada bis yang tepat melintas di depan kampusku, dengan waktu tempuh kurang dari lima jam, dan tentu saja, lebih murah karena ia bis ekonomi. Aku baru menyadarinya sekarang, hanya untuk satu alasan aku kerap setia dengan damri. Kau tahu? Ya, kau boleh tertawa nanti atau menggeleng-gelengkan kepala mengetahui alasanku. Hanya untuk menikmati sekantung tahu sumedang, aku rela menuju Cicaheum demi damri padahal aku cukup kelelahan menuju ke sana, juga rela menelan bulat-bulat tablet antimo agar aku bisa pulas tidur dan melupakan sejenak rasa masuk angin yang kerap menghantui setiap kali aku naik damri ber-AC ini.
Iya, untuk sekedar menikmati tahu sumedang inilah...

Alasan sederhana, atau mungkin kekanak-kanakan namun aku menikmatinya. Aku tahu, bisa saja aku membeli sekantung tahu sumedang itu di mana saja dan dapat menikmatinya di mana saja. Namun aku menikmati alasan sederhana ini sebagai bumbu perjalananku setiap kali aku pulang ke Indramayu atau berangkat ke Bandung, dan bagiku itu bukan suatu masalah.


5 januari 2010
832 pm, setelah beberapa menit lalu turun dari bis, namun aku tak dapat menikmati sang tahu sumedang.

2 comments: